Inilah 6 Penyebab Seseorang Meninggal Saat Tidur
Apakah kamu pernah mendengar seseorang yang tidur normal, namun keesokan harinya ditemukan meninggal? Bagi anggota keluarga, kehilangan seseorang yang dicintai dengan cara demikian tentunya sangat mengejutkan, terutama yang meninggal tidak punya masalah kesehatan apapun. Sebagian orang lainnya memandang bahwa meninggal saat tidur adalah cara meninggal yang paling indah.
Orang-orang saling membicarakan penyebab meninggal saat tidur, mulai
kepercayaan cerita-cerita tahayul hingga akibat mimpi buruk. Praktisi
medis hadir memberikan penjelasan logis tentang beberapa penyebab
seseorang meninggal saat tidur, berikut penjelasannya.
1. Apnea: Nafas Berhenti Saat Tidur
Kelainan ini biasanya menyerang orang tua ataupun anak-anak.
Apnea adalah tertundanya atau berhentinya nafas dalam suatu rentang
tertentu yang berkisar antara 10 detik hingga beberapa menit.
Seseorang yang berhenti bernafas secara terus menerus dalam satu malam,
menyebabkan otak berhenti mengirim sinyal kepada otot pernafasan.
Seseorang yang mengidap Apnea nafas akan berhenti sebanyak 5 hingga 30
kali dalam satu jam, yang sangat beresiko pada kematian.
Berdasarkan studi, seseorang memiliki sel-sel yang berfungsi memerintah
tubuh untuk bernafas. Saat usia kita semakin tua, jumlah sel-sel ini
berkurang drastis yang mana bisa menyebabkan Apnea. Penyebab lainnya
adalah infeksi otak, masalah tulang belakang leher, obesitas, dan
Parkinson.
2. SADS: Sudden Arrhythmia Death Syndrome (Sindrom Kematian Mendadak)
Istilah ini digunakan untuk orang dewasa yang mati mendadak tanpa sebab.
Sindrom ini sebenarnya adalah kelainan genetik pada jantung yang bisa
menyebabkan kematian mendadak walaupun kondisi sedang sehat bugar.
Umumnya, seseorang yang meninggal karena SADS tidak tahu bahwa dia
mempunyai kelainan genetik pada jantungnya, seandainya dia tahu,
kematian bisa dicegah.
Beberapa tanda kelainan jantung diantaranya:
- Sejarah keluarga, ada yang meninggal mendadak dan tanpa sebab dibawah usia 40 tahun.
- Sakit pada pundak yang tidak biasa atau terus menerus, nafas yang pendek saat olahraga.
- Pingsan atau kejang saat olahraga atau saat terlalu gembira/sedih.
“Arrhythmia” diartikan sebagai detak jantung yang tidak umum,
bisa diartikan detak yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak
teratur. Ketidakteraturan irama jantung sebenarnya tidak menyebabkan
kematian secara langsung, namun bila ini berlangsung dalam waktu yang
lama, ini yang sangat berbahaya.
3. Bangungot: Kematian Tiba-Tiba Saat Tidur pada Pria Asia
Awal kasus ini terjadi di Filipina pada 1915 dan kemudian di Jepang pada
1959. Thailand dan Laos juga menjumpai kasus yang serupa. Selama tahun
1982 – 1990, ada sekitar 230 pria Thailand dengan kondisi sehat saat itu
mendadak meninggal tanpa diketahui penyebabnya. Kasus di Filipina
setidaknya 43 dari 100.000 orang meninggal karena sindrom ini. Orang
Filipina menyebutnya “bangungot” dalam bahasa Tagalog, yang berarti “mimpi buruk”.
Orang Filipina meyakini bahwa penyebab dari bangungot adalah
karena konsumsi karbohidrat yang terlalu banyak sebelum tidur. Hasil
otopsi menyebutkan bahwa korban meninggal tidak mempunyai masalah pada
jantung. Selama tidur, kemungkinan terjadi inflamasi pankreas sebagai
akibat dari terlalu banyaknya konsumsi karbohidrat. Beberapa informasi
menyatakan ini terkait dengan Arrhythmia.
4. SIDS (Sudden Infant Death Syndrome), Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi
SIDS menjadi penyebab utama kematian bayi usia 1 bulan hingga 1 tahun.
Paling banyaknya adalah pada bayi berusia 2 hingga 4 bulan. Kasus lebih
banyak ditemukan pada bayi laki-laki, dan jumlah ini meningkat saat
cuaca dingin.
Bagaimana ini menyerang bayi masih misteri. Biasanya, bayi ditemukan
mati di tempat tidur mereka setelah diletakkan untuk tidur. Bahkan
otopsi belum mampu menemukan penyebabnya.
Teori penyebab SIDS diantaranya; cacat lahir, pertumbuhan gagal, reaksi
terhadap infeksi, atau kerentanan biologis lainnya. Dalam banyak kasus,
beberapa hal yang dikaitkan dengan SIDS adalah; sesak nafas, hipotermia,
hipertermia, kelalaian, dan sebagainya.
Sebagai pencegahan, usahakan bayi tidur telentang pada tempat tidur yang
ada pembatasnya, tidur di dekat orang tua namun di tempat khusus (tidak
menjadi satu tempat tidur), jauhkan dari asap rokok, dan jangan terlalu
banyak menutupinya dengan selimut, bantal, ataupun boneka-boneka.
5. Penggumpalan Darah
Aliran darah yang stabil dalam pembuluh darah sangatlah penting. Darah
yang membeku tidak menjadi masalah bila berjumlah sedikit, namun akan
menjadi sangat berbahaya jika darah itu ada di organ vital kita
seperti otak atau jantung.
Biasanya, penggumpalan darah terjadi saat terjatuh atau kulit teriris
dan tidak sembuh dengan sempurna. Darah akan mencair sendiri saat proses
penyembuhan, namun terkadang darah tetap menggumpal sehingga
menyebabkan penyumbatan.
Karena penggumpalan darah inilah, tenaga medis melakukan MRI atau CT
scan untuk memeriksa apakah ada darah yang menggumpal atau organ yang
rusak kepada pasien traumatik.
6. Usia Tua
Ini adalah penyebab umum seseorang meninggal dunia. Saat bertambah usia,
sel-sel dalam tubuh sedikit demi sedikit akan mati .Orang usia tua
biasanya kehilangan indera perasa, berat badan turun drastis, tidak bisa
tidur atau terlalu banyak tidur, dan hilangnya kontrol menahan hajat
(BAB dan BAK).
Itulah 6 kematian yang bisa terjadi saat seseorang terlelap. Dengan
mengetahui informasi ini, kami berharap Anda sekeluarga bisa senantiasa
waspada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar